SEKITAR KITA
RSLI Surabaya Kembali Temukan Varian Virus Baru Covid-19 Asal India
Memontum Surabaya – Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya menemukan kembali varian baru Virus Covid-19 Delta B16172 asal India. Sebelum itu, RSLI juga telah menemukan dua varian baru B117 asal Inggris, dan B1351 asal Afrika Selatan, dari Pekerja Migran Indonesia (PMI) Mei 2021. Namun, Keduanya berhasil ditangani dengan baik dan sudah dinyatakan sembuh.
Selain itu, tiga pasien berasal dari Bangkalan Madura terkena virus varian baru Delta B16172. Mereka masuk rumah sakit pada Minggu (6/06) lalu. Dua pasien diantaranya, merasakan gejala ringan, demam, dan batuk berdahak. Hanya saja, salah satu pasien memiliki komorbid Demam Berdarah. Sementara sisanya tanpa gejala dan tanpa komorbid, dipindahkan ke Rumah Sakit Bojonegoro, pada Sabtu (12/06) dengan pertimbangan domisili. Tiga pasien tersebut sampai saat ini masih menjalani perawatan.
Baca juga:
Penanggung Jawab RSLI, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, mengatakan Adanya kasus atau kejadian luar biasa di Bangkalan tersebut tentunya tidak bisa diatasi dengan penanganan medis saja. Faktor non medis juga harus menjadi perhatian, karena permasalahan sosial kemasyarakatan juga berpengaruh terhadap upaya penanganan.
“Untuk itu peran relawan pendamping sangat dibutuhkan. Potensi yang ada di masyarakat untuk diajak bergotong royong, bekerja sama membantu menanggulangi pandemi. Terutama dari sisi pendekatan non medis. Upaya melakukan pemetaan kondisi lingkungan serta potensi yang bisa didayagunakan untuk membantu menangani pandemi Covid-19 di Bangkalan telah dimulai,” ucapnya, dalam Konferensi Pers, Selasa (16/06).
Sementara itu, lanjut kata dr Nalendra, untuk itu dilakukan upaya merancang aktivitas dan langkah-langkah yang bisa dikolaborasikan stakeholder terdepan. Beberapa usulan dan konsep dari relawan diantaranya tentang pentingnya edukasi pada masyarakat awam terkait pemahaman Covid-19. Kondisi ini membutuhkan percepatan dalam penanganannya, mengingat situasi yang kedaruratan serta membutuhkan peran dan dukungan dari banyak pihak diluar paramedis setempat.
“Juga kebutuhan yang mendesak diantaranya, secara intensif mengedukasi masyarakat untuk mau menggunakan masker dan merubah kebiasaan pemahaman stigma yang ada dalam masyarakat bahwa Covid-19 tidak ada sama sekali. Ini juga sekaligus untuk mengubah jargon atau candaan yang selama ini beredar, yakni Covid-19 tidak ada di Madura,” kata Nalendra.
“Dengan kultur yang ada di Bangkalan, pelibatan dan pengutamaan para tokoh agama dan pondok pesantren, ustadz, dan tokoh masyarakat di kampung-kampung, dapat direncanakan dan dijalankan berbagai aktivitas dalam bentuk kampanye hidup sehat, peningkatan kapasitas dan pengetahuan terkait covid serta peningkatan keterlibatan santri, peserta didik dan keluarganya dalam Perilaku Hidup bersih dan sehat (PHBS) serta pelaksanaan 5M sebagai kunci mengatasi pandemi,” tegasnya.
Kata dia, yang tidak kalah penting adalah upaya penguatan dan peningkatan imunitas melalui asupan makanan bergizi serta rasa gembira dan suasana keseharian yang tenang dan senang, dapat berkontribusi bagi ketangguhan masyarakat menghadapi wabah virus corona khususnya di Bangkalan.
Menghadapi kondisi sekarang, lanjut dia, perlu perubahan perilaku masyarakat yang harus ditekankan oleh pemerintah dan dijalankan oleh seluruh warga masyarakat. Dukungan logistik, sarana prasarana mutlak diupayakan untuk operasional RSLI. Dukungan dan tambahan tenaga medis seperti Dokter dan perawat, serta unsur pendukung lainnya segera disiapkan untuk menghadapi kasus Klaster Bangkalan, apalagi sudah terkonfirmasi varian baru.
“Perlu upaya tindak lanjut menghentikan penyebaran Klaster Madura, memutus mata rantai penularan maka mobilitas perlu dibatasi, yang salah satunya bisa ditempuh melalui lokalisasi penanganan khususnya di Bangkalan, semisal dengan menutup Jembatan Suramadu dan Pelabuhan Perak. Semua lapisan masyarakat diharapkan bahu membahu mengatasi kondisi ini, tetap tenang dan tidak panik mencermati situasi yang ada. Semua hendaknya bisa mengikuti arahan dan langkah sesuai keputusan dari pemerintah,” jelasnya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas