SEKITAR KITA
DKPP Kota Surabaya Berdayakan Nelayan menjadi Petani
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, berencana memberdayakan nelayan menjadi petani untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang, mengatakan bahwa pihaknya berencana memanfaatkan beberapa lahan aset yang dimiliki pemkot untuk pertanian. Nantinya, para nelayan yang bakal mengerjakan lahan-lahan tersebut.
“Jadi mereka para nelayan nanti kerjanya cuma tiga hari. Selebihnya mereka tetap mencari ikan di laut seperti biasanya. Jadi, dia nanti akan bekerja di titik-titik pemanfaatan lahan-lahan (pertanian) itu,” kata Herlambang, Senin (08/11/2021).
Selain itu, Herlambang mengatakan, bahwa rencana pemberdayaan nelayan menjadi petani ini sesuai dengan arahan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Wali Kota menginginkan, agar kesejahteraan nelayan di Surabaya dapat lebih meningkat.
“Jadi, Pak Wali Kota ingin para nelayan itu ada kesejahteraannya lebih meningkat. Mereka nanti bakal membantu teman-teman DKPP menggarap lahan-lahan pertanian,” ujarnya.
Lebih lanjut Herlambang mengaku, masih mensosialisasikan program pemberdayaan tersebut kepada seluruh kelompok nelayan yang ada di pesisir Surabaya. “Kita sambil nunggu APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) 2022 disahkan. Kalau sudah disahkan, langsung kita jalankan. Uji cobanya di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) ini kita lihat. Mudah-mudahan berjalan,” jelasnya.
Baca juga :
- Gelorakan Semangat Pejuang, Pemkot Surabaya Gelar Parade Juang 2024
- Lepas Khafilah MTQ Jatim, Pj Gubernur Adhy Motivasi Peserta Bisa Juara Umum
- Pj Gubernur Adhy Lakukan Penyerahan SK Perpanjangan Masa Jabatan Pj Wali Kota Kediri
- Jangkau Layanan Kesehatan, Tim Yankes Bergerak ke Pulau Sapudi Sumenep Temui Pj Gubernur
- Tiga Hakim PN Surabaya Terjaring OTT Kejaksaan Agung
Herlambang juga menyebut, untuk tahap awal, pihaknya akan menggandeng sekitar 550 nelayan. Para nelayan ini tersebar di sembilan kecamatan yang ada di wilayah pesisir Kota Surabaya.
“Ada sembilan kecamatan yang punya nelayan. Mulai Kecamatan Romokalisari hingga Gunung Anyar wilayah pesisir semuanya. Tapi nanti kerjanya tidak di pesisir saja,” ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya berharap melalui program pemberdayaan itu, kesejahteraan para nelayan di Kota Surabaya lebih meningkat. Sehingga, selain mereka mendapatkan penghasilan dari mencari ikan di laut, mereka juga ada pendapatan di darat.
“Rencana kami para nelayan ini kerjanya nanti 3 hari di darat dan sisanya mereka tetap menjadi nelayan. Kita masih koordinasikan dengan teman-teman kelompok nelayan,” jelasnya. (ade/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan4 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas