SEKITAR KITA

Badan Intelijen Strategis TNI Siapkan 27 Ribu Dosis di Grand City Surabaya

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI, bekerja sama dengan Kodam V Brawijaya, Polda dan Pemprov Jatim melaksanakan serbuan vaksinasi di Grand City Mall Surabaya, Selasa (03/08).

Kegiatan tersebut, dalam rangka mendukung program pemerintah untuk mencapai Herd Immunity. Pelaksanaan difokuskan di Pulau Jawa lantaran epicentrum penyebaran Virus Corona varian baru.

Baca Juga:

    Tingginya antusias peserta mengikuti vaksinasi membuat sejumlah petugas bergerak cepat mengarahkan ke ruang tunggu.

    Sekretaris BAIS TNI, Marsekal Muda Jemi Trisnojaya, mengatakan  jumlah vaksin yang disediakan pada hari ini 27 ribu dosis, yang merupakan dukungan dari Puskes TNI dan telah diinstruksikan melalui jajaran puskesmas, khususnya di Surabaya.

    Advertisement

    “Saya mengucapkan terima kasih atas kesiapan panitia, pejabat, dan para undangan mengikuti kegiatan serbuan vaksinasi pada hari ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Serta mencapai target yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

    Menurutnya, vaksinasi merupakan langkah penting menciptakan kekebalan kelompok sebagai upaya lepas dari pandemi. Seluruh negara di dunia sedang berlomba lomba demi mendapatkan akses vaksin Covid 19.

    “Bahkan ada negara yang melakukan embargo vaksin dengan memprioritaskan cakupan warga negaranya sendiri,” tuturnya.

    Pemerintah Indonesia ini, kata dia, melalui pihak yang ada dan seluruh stakeholder terkait telah berhasil mendapatkan vaksin. Baik melalui diplomasi secara bilateral, maupun multilateral.

    Advertisement

    Lanjutnya, ditengah persaingan mendapatkan vaksin ini,  sebagai Warga Negara Indonesia harus bersyukur dan antusias mengikuti vaksinasi. Di sisi lain masyarakat tidak boleh terprovokasi dengan adanya berita hoaks.

    “Ada kabar yang menyatakan vaksin malah berbahaya bagi tubuh. Padahal seluruh vaksin yang digunakan di Indonesia telah melalui uji kelayakan, efektivitas dan sudah dinyatakan halal,” ucapnya.

    Mengenai Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi, Jemi menyebut, merupakan hal yang wajar dialami di bekas suntikan. Sehingga, para peserta tetap menjaga kondisi kesehatan serta mengikuti anjuran dari dokter.

    “Vaksinasi juga langkah yang tepat dalam meminimalisir perubahan atau mutasi virus Covid-19 menjadi varian baru, dengan kemampuan penularan lebih cepat. Sehingga menjadi lonjakan kasus positif,” tegasnya.

    Advertisement

    Selain itu, ia mengajak masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat, meskipun sudah mendapatkan vaksin. Hal seperti itu mencegah masyarakat tidak tertular.

    “Salah satunya dengan mengikuti vaksinasi ini,” kata Jemi.

    Salah satu peserta penerima vaksinasi, siswi Sekolah SMA St Louis, Stellina Goldie (16),  sempat mengalami ketegangan dan takut sebelum divaksin. “Saya pikir sakit kalau disuntik. Begitu disuntik ternyata tidak. Harapannya semoga Covid cepat turun. Bisa sekolah lagi,” ujar Stellina. (ade/ed2)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas