SEKITAR KITA
Kota Surabaya Sudah Masuk Wilayah Zona Oranye
Memontum Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa Kota Surabaya kini sudah masuk wilayah zona oranye. Mensikapi perkembangan itu, rencananya pada Senin (16/08) lusa, akan menggelar rapat membahas strategi percepatan Kota Surabaya agar menjadi zona kuning.
“Hari Senin depan kami akan mengadakan rapat dengan Forkopimda semuanya, untuk membahas bagaimana Surabaya ini segera turun dari zona oranye menjadi zona kuning dalam waktu satu bulan,” kata Eri, Sabtu (14/08) tadi.
Baca Juga:
Eri menegaskan, saat ini Surabaya harus segera menjadi zona kuning. Sebab, itu penting dilakukan, kata dia, agar perekonomian kembali bergerak dan kesejahteraan warga Surabaya bisa segera terwujud.
“Gotong-royong panjenengan adalah semangat bagi kami dan itulah yang membuat kami terus bergerak. Fainsyallah kami dengan Forkopimda akan berjuang mati-matian,” ujarnya.
Lanjutnya, Eri memastikan, untuk mencapai zona kuning dirinya akan memotong dari hulu hingga hilirnya. Mulai dari penyiapan Bed Occupancy Ratio (BOR) di setiap rumah sakit.
Kemudian, seluruh jajaran Forkopimda akan turun untuk melakukan sosialisasi dan pengertian kepada warga untuk tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) dimana pun berada hingga berbagai strategi lainnya yang akan segera dilakukannya.
“Kalau hulunya kita potong dan hilirnya kita siapkan Insyaallah selesai. Untuk BOR, alhamdulillah kita sudah siapkan,” urainya.
Berdasarkan data yang tercatat, BOR di Surabaya sudah turun menjadi 65 persen. Menurut Eri angka tersebut dapat terus ditekan dengan menyediakan BOR yang mencukupi untuk pasien Covid-19.
Lanjutnya lagi, misalnya, RSUD dr Moh Sowandhie menyiapkan 50 persen BOR nya untuk pasien Covid-19, namun apabila tidak digunakan, maka bed tersebut dapat digunakan bagi pasien dengan penyakit lain.
“Lalu untuk tambahan tenaga kesehatan (nakes) di Surabaya saya kira cukup karena nakesnya tidak hanya dari pemkot saja. Tetapi gabungan dari TNI, Polri dan klinik kejaksaan, lalu ada juga nakes dari RS se-Surabaya. Ini lah kegotong royongan,” jelasnya.
Untuk mensukseskan semua itu, ia memohon doa kepada seluruh warga Surabaya agar semua dapat berjalan lancar.
Baginya, kebersamaan akan menjadi semakin maju apabila warga dan seluruh pimpinan bersatu berjuang menyusun langkah ke depan, terutama bagaimana mempercepat Surabaya menjadi zona kuning dan hijau ke depannya. “Kami mohon doanya panjenengan semua. Kita merah putihkan hati kita. Kami jajaran pemkot terus berjuang bersama Forkopimda dalam menyusun langkah ke depan bagaimana zona kuning dan hijau, sehingga ekonomi Kota Surabaya bisa bergerak lagi,” harap Eri. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas