Pemerintahan

Pemkot Surabaya Tangani Covid-19 dengan Cara Gotong-royong, Ini Respon Pakar Komunikasi dan Ketua DPRD Surabaya

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memanfaatkan tradisi lokalnya, yaitu gotong-royong dalam menangani Covid-19. Sehingga, Pemkot Surabaya bekerjasama dengan warga dan bahu-membahu melawan pandemi Covid-19.

Pakar Komunikasi Unair, Suko Widodo, menanggapi hal tersebut. Dirinya mengatakan, bahwa peran warga dalam mengatasi pandemi Covid-19, ini sangat penting. Karena, ini perang semesta yang tidak mungkin hanya dilakukan oleh tenaga dari Pemkot Surabaya.

Baca juga:

    Menurutnya, tradisi Surabaya itu tolong menolong dan gotong-royong dalam segala hal. Sehingga, apabila Pemkot meminta bantuan kepada warga melalui “Surabaya Memanggil’ dan ‘Surabaya Peduli’ untuk selalu bergotong-royong dalam menangani Covid-19, itu hal yang biasa dan lumrah.

    “Tradisi Surabaya itu tolong menolong dan gotong-royong. Itukan tradisi Surabaya, sehingga itu sah-sah saja (meminta bantuan kepada warga) sepanjang semua kegiatannya bisa dipertanggungjawabkan secara terbuka ke publik,” kata Suko Widodo, Sabtu (24/07) tadi

    Advertisement

    Selain itu, tambahnya, Indonesia dan termasuk Surabaya memasuki keadaan darurat Covid-19. Sehingga ini adalah momentum untuk bersama-sama mengatasi Covid-19 di Surabaya.

    Bahkan, dirinya juga memastikan bahwa banyak elemen masyarakat yang berbondong-bondong membantu pemerintah dalam menangani Covid-19. Termasuk IKA Unair, Gajah Mada dan komunitas.

    Hingga berbagai elemen masyarakat lainnya yang meminta bantuan dana dari masyarakat, lalu disalurkan untuk membantu penanganan Covid-19. “Kalau banyak pihak yang membantu, ini akan semakin mempercepat keadaan ini. Justru menurut saya, inilah Pancasila yang sebenarnya,” ujarnya.

    Lebih lanjut dirinya mengatakan, sering kali banyak warga yang bingung dalam menyalurkan bantuan penanganan Covid-19. Makanya, dalam hal ini pemkot mewadahi penyaluran bantuan tersebut.

    Advertisement

    “Jadi, saya kira tidak masalah, karena sekali lagi tradisi Surabaya itu tetanggan, kekancan, dan seduluran. Itu prinsip warga Surabaya. Nah, ketika didorong sedikit saja semangat sosialnya untuk menolong diantara mereka, saya kira ini sangat bagus dan bahkan harus diimbau bagi warga yang mempunyai rejeki lebih, silahkan membantu,” ujarnya.

    Yang paling penting, katanya, harus dicatat dari mana asal dana atau bantuannya, kemudian diperuntukkan untuk apa dan siapa, lalu transparan dan pada saatnya nanti harus dipertanggungjawabkan kepada publik.

    Sementara itu, Ketua DPRD Surabaya yang juga mantan jurnalis, Adi Sutarwijono, mengatakan pada dasarnya penanganan Covid-19 di Kota Surabaya selain mengandalkan kemampuan keuangan pemerintah, juga menggerakkan partisipasi publik.

    Menurutnya, rakyat itu diminta atau tidak, pasti akan mengeluarkan pembiayaan, entah untuk menjaga kampungnya, melakukan tracing dan juga untuk berbagi makanan dan sebagainya.

    Advertisement

    “Itu yang saya tahu sejak setahun terakhir ini, sehingga kalau pemerintah kota sekarang menghimpun seluruh sumber daya di masyarakat, itu ya wajar-wajar saja, karena memang sejak awal penanganan Covid-19 itu selain bertumpu pada penanganan pemerintah, juga harus disangga secara gotong-royong dari masyarakat, terutama bagi mereka yang bersedia menyumbangkan sebagian harta yang dimilikinya,” kata Adi

    Sejak Maret 2020, Pemkot menggerakkan partisipasi publik di Surabaya sangat luar biasa, mulai dari membagikan masker, hingga menggerakkan Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, sehingga bersama-sama mencegah Covid-19 di Surabaya.

    “Selain itu, menurut saya penanganan Covid-19 ini tidak bisa hanya bertumpu pada kemampuan pemerintah. Tapi memang harus menggerakkan kekuatan masyarakat, karena personel pemerintah itu juga terbatas, sehingga harus membangkitkan masyarakat dari sisi tenaga partisipan yang bersedia bekerja untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Jadi, kita harus bekerjasama dan bergotong-royong,” paparnya. (ade/sit)

    Advertisement
    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas