SEKITAR KITA

RSLI Surabaya Dampingi Psikis Pasien Covid-19 dari Hasil Penyekatan Suramadu

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya berupaya memberikan pendampingan psikologi bagi pasien covid-19 hasil dari penyekatan di Suramadu. Total hasil tersebut sebanyak 219 pasien yang positif, yang saat ini sedang mendapatkan perawatan di RSLI.

Konsultan Media Kejiawaan RSLI, Dr Kadek Ratna, mengatakan bahwa pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari Suramadu memang memiliki psikis yang beda. Oleh karena itu, banyak dari mereka menagku stress setelah dinyatakan positif.

Baca juga:

    “Pasien dari Madura memang belum siap untuk diisolasi karena tidak merasa dirinya sakit. banyak yg mengeluh stres jadi lebih emosi, merasa ditangkap,” ujarnya, Selasa (15/06).

    Selain itu, lanjut dia, penurunan bisa mempengaruhi imunitas mereka sehingga terjadi seperti itu, kemungkinan penanganan juga akan lebih lama.

    Advertisement

    “Banyak nakes yang melaporkan, bahwa mereka (pasien dari Madura) lebih mudah emosi, mengeluh jadi sulit tidur, cemas, ingin pulang bertemu keluarga,” katanya.

    Sementara itu, Kadek melalukan berbagai cara untuk mengembalikan psikis mereka, yaitu salah satu caranya dengan wawancara, lalu dengan memberikan treatment.

    “Treatmenya itu tergantung keluhan masing-masing dari para pasien. Jika ada yang mengeluh susah tidur, tiba-tiba mengalami berdebar-debar padahal tidak ada riwayat sesak bisa diartikan itu cemas. Jadi ya treatmennya memberika obat anti cemas,” ujarnya.

    Kadek juga menjelaskan bahwa ada beberapa pasien yang mengalami gangguan psikis berat. Jadi, pasien tersebut menjadi stress hingga gejalanya ke fisik.

    Advertisement

    Namun, jika memang secara psikis bisa ditangani, kondisinya tubuhnya akan cepat stabil. Untuk itu, pentingnya mendiagnosis sejak awal apa yang terjadi.

    “Ada beberapa memang yang sudah terjadi. Jadi kita tangai kita kasih obat. Biasanya cepet stabilnya. Karena memang sesaknya dari psikis. Itulah pentingnya menggali diagnosisnya,” terang Kadek. (ade/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas