SEKITAR KITA

Seleksi Kompetensi Dasar CPNS Kemenkumham Jatim Bernuansa Squid Game

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Formasi Penjaga Tahanan dan Pemeriksaan Keimigrasian, Kanwil Kemenkumham Jatim, punya cara unik untuk mencairkan ketegangan dalam seleksi. Para peserta dihibur dengan panitia yang berdandan ala pink soldier film seri Squid Game.

Suasana ala Squid Game sendiri, memang sudah terasa sejak para peserta Sesi II hari ke-12 ini memasuki venue di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya, Rabu (20/10/2021).

Peserta yang menunggu di halaman depan, diarahkan untuk menghadap ke arah Graha Widya. Tidak berselang lama, sirine pun berbunyi. Dari dalam Graha Widya, muncul lima pink soldier. Karakter penjaga dalam film besutan Hwang Dong-Hyuk itu. 

Lalu, backsound mencekam khas film serial Squid game itu turut mengiringi pink soldier menghampiri para peserta. Kelima pink soldier yang bertugas dilengkapi juga dengan senjata laras panjang. 

Advertisement

Baca juga:

Bukannya takut, para peserta ujian justru takjub dan memberikan applaus meriah. “Seru banget, bikin seneng,” ujar Aini Sholikah, salah satu peserta.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim, Krismono, mengatakan bahwa pihaknya memang ingin menciptakan suasana yang berbeda dalam seleksi CPNS. Agar tidak monoton, pihaknya menentukan tema berbeda setiap harinya. Di hari ke-12 ini, panitia tampil kekinian dengan tema Squid Game. 

“Kami ingin membuat peserta lebih rileks dan bahagia,” ujar Krismono.

Lebih lanjut Krismoni menjelaskan, bahwa Squid Game dipilih karena ada kemiripan antara permainan asal Korea Selatan itu dengan seleksi CPNS. Karena, peserta harus melewati berbagai macam rintangan dalam permainan. Orang yang bertahan sampai akhir akan mendapat hadiah. 

Advertisement

“Dalam hal ini, bagi yang sukses akan diangkat menjadi CPNS Kemenkumham. Tapi bedanya, Squid Game diikuti orang-orang putus asa, sedangkan seleksi CPNS diikuti masyarakat yang penuh semangat dan optimisme,” terangnya

Sementara itu, Krismono juga menjelaskan, bahwa faktor mental peserta menjadi salah satu yang dominan dalam mengerjakan soal. Banyak peserta yang terlalu tegang, sehingga hasilnya kurang memuaskan. Untuk itu, dengan kreativitas panitia, dia berharap akan sedikit mengendurkan ketegangan yang ada. 

“Kami berharap melalui seleksi ini mendapatkan SDM yang mumpuni secara intelektual dan integritas,” harapnya. (ade/sit)

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas