Pemerintahan
Surabaya Covid-19: Pemkot Gunakan Drone Semprotkan Disinfektan di Jalanan dan Kampung
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Yang terbaru, pemkot mulai menggunakan drone untuk memaksimalkan penyemprotan disinfektan di jalanan dan kampung-kampung di Kota Surabaya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memimpin langsung penyemprotan disinfektan melalui drone ini. Ia memulai penyemprotan itu di jalanan dan Kampung Kebangsren Kecamatan Genteng Kali, Surabaya, Senin (23/3). Dengan menggunakan drone, ia berharap penyebaran cairan disinfektan bisa lebih massif ke berbagai penjuru kota.
Sebelum memulai penyemprotan, Wali Kota Risma terlebih dahulu berkeliling dari gang satu ke gang berikutnya untuk mengimbau kepada masyarakat agar membuka pintu rumah dan jendela. Upaya ini dilakukan supaya desinfektan yang disemprotkan menggunakan drone bisa masuk sampai ke dalam rumah.
“Kulo nuwun (permisi) Bapak-Ibu, ayo pintunya dibuka. Tak tunggoni (ditunggu) sampai buka pintu. Ini tidak bahaya, tidak usah takut. Setiap hari badan saya disemprot juga pakai (disinfektan) ini, tidak apa-apa,” kata Wali Kota Risma sembari menggunakan alat pengeras suara.
Menurut Wali Kota Risma, sebenarnya alat drone itu digunakan untuk pertanian. Cara ini dinilai sangat efektif untuk menyemprot wilayah perkampungan mengingat banyak kabel yang bergelantungan. Ia juga memastikan bahwa akan mengerahkan semua resource untuk mengejar waktu dalam mengantisipasinya.
“Untuk menekan lebih banyak korban, kita kerahkan cara apapun. Makanya kita dikejar waktu,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu, Risma juga mengerahkan pasukan tim Walang Kadung milik Dinas Pemadam Kebakaran untuk mensterilisasi rumah warga dengan semprotan cairan desinfektan. “Semua kita optimalkan, termasuk tim Walang Kadung juga keliling,” tegasnya.
Menariknya, disela-sela penyemprotan itu, Risma tak lupa memperhatikan warganya agar tetap menjaga jarak minimal satu meter. Ia pun meminta kepada mereka agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Bahkan, bentuk perhatiannya tak sampai di situ saja, tetapi ia meminta kepada RT/RW setempat untuk memperhatikan warganya terkait permakanan.
“Nanti kita siapkan permakanan tambahan. Barangkali ada warga tidak bisa berjualan atau bekerja karena wabah ini,” urainya.
Wali Kota Risma memastikan semua upaya ini, akan terus dilakukan untuk menjaga dan melindung warga Surabaya sampai situasi dinyatakan kembali kondusif oleh pemerintah pusat.
“Bukan saya yang menetukan tapi pemerintah pusat. Karena itu penilaian memang dilakukan oleh pemerintah pusat,” pungkasnya. (Riz/Ace/yan)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas