SEKITAR KITA

Trayek Transportasi Massal di Surabaya Kembali Normal

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya– Pelonggaran di ruas jalan yang sebelumnya ditutup selama PPKM, membuat transportasi massal dalam Kota Surabaya, kembali beroperasi sesuai dengan trayek awal. Seperti Suroboyo Bus, yang semula dialihkan rute dari Terminal Purabaya ke Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), kini mulai normal. Sedangkan untuk angkutan kota Jurusan Sidoarjo yang hendak masuk ke Surabaya, jika sebelumnya tidak beroperasi, saat ini terlihat bisa masuk Surabaya.

“Sejak Rabu (10/08) lalu, sudah dikembalikan normal trayeknya. Termasuk juga angkot yang dari Purabaya, sudah bisa berjalan kembali ke Surabaya. Tapi, jalan akan kembali ditutup pukul 21.00 hingga 05.00,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyuradjad, Jumat (13/08).

Baca Juga:

    Suroboyo Bus setiap hari, kata Irvan, memiliki mobilitas yang tinggi dalam angkutan massal kota Surabaya.

    “Kalau mengacu pada ketentuan selama PPKM Level 4 kapasitas penumpang Suroboyo Bus telah dikurangi sebesar 50 persen dari jumlah maksimal sekitar 40 penumpang,”jelasnya.

    Advertisement

    Selain itu, lanjutnya,  waktu pelayanan hingga pukul 20.00, penumpang Suroboyo bus hanya bisa melayani nakes dan sukarelawan kesehatan. Selain itu pekerja kritikal.

    Lanjutanya lagi,  angkutan dalam kota seperti bus kota, Suroboyo Bus, bus kota taksi hingga angkot juga 50 persen.

    “Jumlah penumpang yang mengalami pembatasan ini disebabkan karena banyak pekerja yang melakukan work from home (WFH) dan aktivitas lainnya seperti mall juga dibatasi,” terangnya.

    Selain itu, pihaknya juga sudah merancang protokol kesehatan yang ketat di tiap transportasi massal kota. Karena menjadi hal yang wajib dilakukan dengan adanya pengecekan suhu tubuh dan penggunaan hand sanitizer, sebelum penumpang menaiki armada.

    Advertisement

    Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat, agar tidak bepergian keluar kota apabila tidak terlalu penting.

    “Tujuannya agar virus ini bisa dicegah dengan mengurangi bepergian yang tidak terlalu penting,” tegasnya. Sementara itu Kepala UPT Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ, Daryanto, mengaku meski angkot tetap jalan namun ada penurunan jumlah penumpang sekitar 10 hinggg 15 persen. “Turunnya itu disebabkan adanya PPKM level 4. Dan pembatasan jumlah penumpang juga,” jelasnya. (ade/ed2)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas