SEKITAR KITA
Masyarakat Madura Geruduk Balai Kota Surabaya
Memontum Surabaya – Ratusan masyarakat Madura berunjuk rasa menentang kebijakan Swab test antigen yang dilakukan Pemerintah Kota Surabaya, kepada masyarakat Madura yang masuk ke Kota Surabaya. Mereka mendatangi Balai Kota Surabaya, dengan maksud hendak menemui Wali Kota Surabaya, Senin (21/06) tadi.
Sebelumnya, sejak 6 Juni lalu, masyarakat Madura harus mengikuti kebijakan Pemkot Surabaya, terkait Swab di Jembatan Suramadu. Hal itu dilakukan, karena munculnya lonjakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bangkalan.
Baca juga:
Sejak saat itu, semua warga Madura yang melintasi Jembatan Suramadu dan hendak menuju Kota Surabaya, wajib melakukan swab test yang dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
“Kami menilai kebijakan yang dilakukan Pemkot Surabaya, adalah kebijakan prematur. Seharusnya Eri Cahyadi (Wali Kota Surabaya, red) melakukan koordinasi dengan pimpinan daerah lainnya. Utamanya Bangkalan dan Pemprov Jatim. Sebab, wabah Covid-19 bukan hanya terjadi di Bangkalan dan Surabaya. Sehingga, penangannanya perlu bersifat kolaboratif,” kata Koordinator Koalisi Masyrakat Madura Bersatu, Ahmad Annur.
Ahmad Annur meminta, bila Pemkot Surabaya hendak melakukan tracing, maka harus tepat sasaran. Sehingga, tidak terkesan tebang pilih. Apalagi terkesan mendeskriminasi masyarakat Madura dengan cara melakukan swab test antigen di Jembatan Suramadu.
“Mulai hari ini, kami minta Pemkot Surabaya mengubah strategi tracing yang dilakukan di Suramadu,” tegasnya.
Sebelum aksi ini dimulai, tersebar poster virtual di berbagai grup media sosial. Poster itu berisikan tuntutan warga Madura kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Ada tiga point tuntutan, yakni hentikan penyekatan diskriminatif, lakukan saja swab antigen di tempat hiburan dan tempat kerumunan lainnya di Kota Surabaya, dan Wali Kota harus minta maaf pada warga Madura.
Pemkot Surabaya, melalui perwakilan Satuan Gugus Tugas Covid – 19 langsung menemui para warga Madura yang melakukan demo. Pihaknya juga meminta sebanyak 20 orang perwakilan untuk menemui Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi.
Namun, para pendemo tetap meminta Wali Kota Surabaya untuk langsung menemui mereka di depan Balai Kota Surabaya. (ade/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas