SEKITAR KITA
Agustus Ini, 147 Armada Suroboyo Bus Berubah jadi BLUD
Memontum Surabaya – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) rencananya akan mengelola dan sebagai operator Suroboyo Bus.
Hal ini dilakukan, guna menciptakan optimalisasi modernisasi transportasi massal di Kota Surabaya, agar memiliki transportasi yang handal dan mandiri secara keuangan.
Baca Juga:
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, mengatakan rencana pengajuan ke Wali Kota Surabaya akan dilakukan di bulan Agustus.
“Insyallah, Agustus ini sudah selesai. Karena penilaian Suroboyo Bus ke BULD, sudah dimulai untuk diajukan ke Wali Kota,” kata Irvan, Minggu (01/08) tadi.
Dengan menjadikan BLUD, kata Irvan, otomatis plat kendaraan warna merah akan berubah menjadi plat warna kuning. Dengan plat kuning, maka bisa memberlakukan tarif. Namun, untuk besaran tarif tetap murah.
“Sehingga, nanti perubahan plat merah ke plat kuning bisa melayani trayek. Dan kita memberikan pilihan sistem pembayaran cashless maupun menggunakan Qris,” tambahnya.
Lebih lanjut dijelaskan, secara infrastruktur sebenarnya sejak pembelian Suroboyo Bus, sudah siap. Mulai dari pembayaran cashless maupun menggunakan Qris. Jadi arahnya pelayanan transportasi secara bertahap berbasis digital.
“Pembayaran dengan penukaran botol plastik tetap karena itu merupakan program lingkungan,”ucapnya.
Selain itu, saat ini Suroboyo Bus memiliki armada 28 bus. Namun nantinya perubahan BLUD juga akan menambah armada bus dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang berjumlah 120 armada.
“Jadi nanti yang akan dibawah BLUD total 147 bus. Sehingga harapan kami semua bisa kembali normal,” harapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, William Wirakusuma, mengatakan bahwa pengembangan transportasi umum di Kota Surabaya ke depan akan lebih baik lagi dengan BLUD.
Sebab itu, dirinya meminta Dishub mempercepat proses pengesahan BLUD Suroboyo Bus agar bisa menaikan PAD Surabaya. Pasalnya dengan berubahanya pengelola menjadi BULD akan ada kenaikan retribusi bagi Surabaya dibidang transportasi.
“Untuk bisa menaikan retribusi harus berubah dari plat merah ke plat kuning. Karena kalau plat merah tidak memungkinkan untuk bisa menaikan retribusi,” ujar William Wirakusuma. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas