SEKITAR KITA
Covid-19 Tak Pengaruhi Masyarakat Beli Pernak Pernik Kemerdekaan RI di Kampung Bendera Surabaya
Memontum Surabaya – Menjelang peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan RI, pedagang pernak-pernik perayaan Agustusan di Kampung Bendera yang berlokasi di Kawasan Darmokali, Surabaya, mulai diburu pembeli. Bahkan, seolah tak terpengaruh masa pandemi Covid-19, semangat masyarakat dalam menyambut kemerdekaan, patut diacungi jempol.
Salah satu pedagang pernak pernik di Kampung Bendera, Sejinah (50), mengaku bahwa di awal Agustus ini, animo masyarakat dalam membeli pernak pernik kemerdekaan sudah mulai terlihat. Kondisi itu, berbeda jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Baca juga:
“Biasanya mereka beli untuk bendera rumah. Lalu, mulai kemarin (01/08), Alhamdulilah semua pernak pernik rata dibeli. Masa pandemi ini, antusias untuk beli bendera lumayan tinggi. Warga antuasias memperingati kemerdekaan setahun sekali ini,” kata Sejinah, saat ditemui di lokasi kiosnya, Senin (02/08) tadi.
Selain itu, Sejinah menambahkan, omset penjualaannya tidak seperti biasa. Jika pada juli kemarin, pernak-perniknya jarang ada pembeli, bahkan kosong. Namun, pada awal Agustus ini, sudah terlihat ramainya.
“Minggu (01/08) kemarin, terlihat sudah mulai ramai yang pasang bendera,” ujarnya.
Lebih lanjut Sejinah mengatakan, rata-rata pelanggan atau pembeli yang datang, adalah perorangan. Sementara pernak-pernik yang dibeli, pun bervariasi. Namun, banyak didominasi oleh pernak pernik Bendera Merah Putih.
“Biasanya untuk backdroup dan umbul-umbul, itu yang beli adalah perkantoran. Secara umum, animo tahun ini lebih bagus,” paparnya.
Ditambahkan, beberapa pernak-pernik yang dijualnya, diantaranya adalah kreasi sendiri. Beberapa lainnya, adalah beli ke agen atau kulakan. Untuk harga, pun bervariasi.
“Saya menyediakan mulai bendera untuk di mobil, sampai untuk di lapangan, dengan berbeda ukuran. Termasuk, pernak pernik lain,” paparnya.
Sementara itu, tingginya animo masyarakat dalam membeli pernak-pernik Kemerdekaan, pun dibenarkan penjualan lainnya, Akhrom. Dirinya menjelaskan, sejak 1 Agustus, penjualan pernak pernik mulai bagus.
“Tahun sebelumnya, pembeli biasanya sudah berdatangan pada Juli. Namun sekarang, Alhamdulillah di 1 Agustus,” kata Akhrom.
Salah satu pembeli pernak-pernik, Toah (51), mengatakan bahwa pembelian pernak pernik ini merupakan bagian dari tradisi. Karena, peringatannya hanya dilakukan setahun sekali. Apalagi, ini untuk peringatan kemerdekaan.
“Rutinnya beli di sini, karena memang pusatnya. Saya belinya macam-macam, karena memang kebutuhannya banyak. Seperti, untuk dipasang di kampung,” kata perempuan yang domisili di Sidoarjo itu. (ade/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas