SEKITAR KITA
Kasus Covid-19 Menurun, RSLT Surabaya Mulai Kosong
Memontum Surabaya – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, berdampak pada menurunnya kasus pasien Covid-19 di Kota Surabaya. Terhitung sejak Senin (09/08) lalu, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) Surabaya, pun telah kosong atau tidak dihuni pasien Covid-19.
“Terkait RSLT, alhamdulillah mulai dari Senin (09/08) kemarin, sudah tidak dihuni oleh orang-orang yang terkena Covid-19,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, Rabu (11/08) tadi.
Baca Juga:
Sebelumnya, RSLT yang dikelola Pemkot Surabaya, pernah dihuni sampai 100 pasien Covid-19. Namun, dengan adanya pelaksanaan PPKM Level 4, serta meningkatnya disiplin warga terhadap protokol kesehatan (Prokes), sehingga kasus Covid-19 di Surabaya bisa terus melandai.
“Alhamdulillah karena memang pelaksanaan PPKM Level 4 ini dan juga bantuan dari warga Kota Surabaya yang disiplin terhadap prokes, sehingga kondisi Covid-19 di Surabaya mulai melandai,” jelasnya.
Menurutnya, meski tidak ada pasien, Febri menyebut, sekarang ini RS Lapangan Tembak masih dalam posisi standby.
Selain itu, sarana prasarana yang ada tetap disiagakan untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Apalagi penularan Covid-19 ini bisa saja terjadi karena adanya pergerakan antar manusia.
“Asalkan kita bisa tetap menjaga prokes, menjaga jarak, kebersihan dan juga mengikuti vaksin, Insya Allah akan terjadi suatu perlindungan di Surabaya,” tuturnya.
Lanjutnya, bahwa kasus Covid-19 di Surabaya dapat melandai karena dilatarbelakangi dengan meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap warga di sekitar.
“Ketika ada yang terpapar Covid-19 di Surabaya, teman-teman dari satgas kecamatan maupun kelurahan melakukan mediasi untuk bisa ditaruh di rumah sehat maupun Hotel Asrama Haji (HAH). Kalau seandainya gejala agak sedang maupun ke arah berat, maka akan langsung dirujuk ke RSUD dr Soewandhie,” terangnya.
Sementara itu, kasus Covid-19 di Kota Surabaya terus melandai karena pihaknya juga terus masif melakukan penanggulangan ditingkat hulu. Makanya, setiap ada warga yang terpapar langsung dilakukan perawatan secara terpadu di rumah sehat. “Jadi kenapa kasus ini bisa melandai, karena kami mencoba untuk melakukan pemutusan mata rantai di awal (hulu). Karena sebanyak apapun hilir ketika luapan dari hulu banyak, maka akan jebol juga. Karena itulah ditampung di rumah sehat atau di HAH,” katanya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas