SEKITAR KITA

Laporan Emergency Covid-19 di Puskesmas Surabaya Mulai Menurun

Diterbitkan

-

Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah membuka layanan kedaruratan di Puskesmas, sejak 12 Juli lalu dan berlaku selama 24 jam. Saat ini, mengenai pengaduan laporan emergency Covid-19 di setiap puskesmas, mengalami penurunan.

Kepala Puskesmas Wonokromo, Dwi Anna Yuniarti, mengatakan bahwa dalam seminggu ini pasien yang melapor untuk penanganan emergency Covid-19, seperti untuk rujukan sudah mulai melandai..”Seminggu ini sudah landai. Bahkan, kemarin malam nihil gak ada yang laporan ke kami (puskesmas, red),” kata Dwi, Jumat (06/08) tadi.

baca juga:

    Masih menurutnya, di minggu pertama pembukaan puskesmas 24 jam, pihaknya bisa menerima laporan sekitar 10 laporan. Dari situ, sekitar empat hingga tiga warga yang melapor membutuhkan penanganan cepat. Sehingga, pihaknya merujuk ke rumah sakit lapangan tembak (RSLT) maupun Asrama Haji Sukolilo.

    “Awal-awal dulu bisa 10. Bahkan, yang suspect minta swab ada 20 orang kami layani,” jelasnya.

    Advertisement

    Kondisi itu, tambahnya, tentu membuat semua ekstra kerja keras. Apalagi, dengan Nakes yang terbatas. Bahkan, Nakes di Puskesmas Wonokromo, ada yang sampai meninggal dunia.

    “Nakes di Puskesmas Wonokromo terbatas, seperti dokter, itu hanya tiga dokter untuk sampai 24 jam. Karena dokter kami juga diperbantukan di Asrama Haji dan RSLT,” terangnya.

    Menurunnya permintaan layanan, Dwi berharap, bahwa kasus Covid-19 di Surabaya, memang terus menurun dan melandai. Sehingga, semua warga kembali sehat dan agar beban Nakes, tidak menjadi berat. Apalagi dengan terbatasnya jumlah Nakes di Puskesmas Wonokromo.

    Sementara itu, Kepala Puskesmas Rangkah, Dwi Astuti Setriyorini, mengungkapkan bahwa layanan paling banyak dari warga didominasi dengan keluhan gejala sesak napas. Mereka membutuhkan pertolongan tabung oksigen.

    Advertisement

    “Kondisi ini kami suport dengan oksigen tambahan dan kami pantau terus. Sekaligus, kami lakukan swab test antigen,” jelasnya. (ade/sit)

    Advertisement
    Click to comment

    Tinggalkan Balasan

    Terpopuler

    Lewat ke baris perkakas