Pemerintahan

Lawan COVID-19, PDAM Surabaya Tingkatkan Kandungan Biocide Air

Diterbitkan

-

Lawan COVID-19, PDAM Surabaya Tingkatkan Kandungan Biocide Air

Memontum Surabaya – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surabaya juga ikut mencegah penyebaran virus Covid-19 ini. Salah satunya dengan meningkatkan kandungan biocide atau bahan kimia pembunuh bakteri dalam air PDAM yang dikirim ke rumah warga dengan tingkat level aman dan efektif.

“Air PDAM kami aman dan sehat. Bahkan, air PDAM itu juga bisa dijadikan untuk mencegah virus Covid-19. Warga bisa mencuci tangan sesering mungkin dari kran air PDAM, karena bahan kimianya sudah kami tambah untuk membunuh bakteri, termasuk virus Covid-19 itu,” kata Dirut PDAM Surabaya Mujiman di ruang Humas Pemkot Surabaya, Rabu (18/3/2020).

Selain itu, kata dia dengan adanya air yang mengandung biocide ini, untuk masyarakat Surabaya yang tidak mempunyai hand sanitizer, bisa menggunakan kran-kran yang terpasang di ruang publik ini untuk mencuci tangan sesering mungkin, dan bisa digunakan untuk cuci muka atau berwudhu itu aman.

“Kandungan biocide yang ada disitu standarnya 0,2-0,5, tapi saat ini dipertahankan 0,2, sehungga kita memastikan air yang nyampek ke masyarakat kualitas aman,” lanjutnya. Kandungan biocide yang terdapat pada air PDAM ditingkatkan sampai dua kali lipat di level ambang batas yang diizinkan oleh kementeri kesehatan dan WHO.

Advertisement

Tak hanya itu, adanya tambahan tempat penyimpanan air di Surabaya akan membantu mengontrol kandungan biocide yang sampai kerumah-rumah warga. Dan menambah penyimpanan air dari PDAM ini, saat ada terkendala mati listrik tetap akan ada air yang mengalir.

“Tentunya akan ada cadangan air supaya terus mengalir, dan kebutuhan kapasitas air di Surabaya membutuhkan 1juta m³/harinya,” lanjutnya. Saat ini kebutuhan air untuk rumah tangga menghabiskan sekitar 25m³/rumah tiap harinya. Sedangkan kebutuhan air yang paling besar yaitu di restoran, industri, dan mall. (Riz/Ace/yan)

 

Advertisement
Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas