SEKITAR KITA
Pemkot Surabaya Gelar Vaksinasi Massal Pertama Bagi Ibu Hamil
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI), serta Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menggelar vaksinasi massal bagi ibu hamil di Unair Convention Center, Kamis (19/08) tadi. Bersama BKKBN Jatim, Tenaga Kesehatan Rumah Sakit Unair dan Tim Penggerak PKK Kota Surabaya, mereka saling bahu membahu mendeklarasikan serentak secara nasional.
Sejumlah petugas dengan sigap mengarahkan peserta vaksin ke meja screening. Peserta kemudian diperiksa tensi darah, suhu tubuh dan riwayat penyakit. Setelah itu, peserta diantar ke meja penyuntikkan.
Baca juga:
Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana Askandar, mengatakan bahwa vaksin yang diberikan adalah Vaksin Sinovac. Pada dosis pertama ini disiapkan sebanyak 1.000 dosis.
“Vaksin ini aman dan nyaman bagi ibu hamil. Kalau persyaratannya usia kehamilannya setelah melewati trimester satu, tiga bulan pertama. Karena tiga bulan pertama adalah fase pembentukan,” ujarnya di lokasi.
Setelah tiga bulan pertama pemberian vaksinasi aman, lanjut dr Brahmana, maka sebaiknya diberikan sampai minggu ke 33. Menurutnya, begitu divaksinasi pada saat mendekati persalinan sudah mendapatkan proteksi. “Kalau hamil dengan sesuatu penyulit. Harus didiskusikan dengan dokter kandungan,” terangnya.
Ditambahkan, ini adalah bagian deklarasi secara nasional di sebelas tempat di seluruh Indonesia. Nanti selanjutnya programnya akan berjalan terus sampai semua ibu hamil mendapatkan vaksinasi.
Rencananya, kata dr Brahmana, dosis kedua ini diberikan 28 hari. Untuk vaksin yang digunakan sinovac berdasarkan edaran dari Kemenkes. Penelitian vaksinasi pada ibu hamil tidak menunjukkan efek yang jelek pada kehamilan dan janin.
“Data kematian ibu hamil jatim yang kami peroleh dari Pogi surabaya Januari juni sekitar 300. Juli Agustus sekitar 300. Jumlah kematiannya hampir sama,” bebernya.
Sementara itu, Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih, menambahkan ini adalah bagian dari kegiatan nasional yang dikomandani dari oleh IDI. Unair juga tempatnya para dokter dan pihaknya merasa terpanggil terlibat proses vaksinasi.
“Persiapannya sama dengan vaksinasi yang lain. Kali ini fokuskan kepada ibu hamil, mudah mudahan lancar bisa melayani semua, data hari ini 1.000,” paparnya
Masih kata Prof Nasih, tempat ini juga akan menjadi pelaksanaan vaksinasi para ibu hamil selanjutnya. Tentunya, akan dibicarakan dengan Pemkot Surabaya.
“Misal Kamis untuk ibu hamil, Jumat untuk masyarakat umum, meskipun di rumah sakit kami juga menyiapkan khusus untuk ibu hamil. Kami lihat berjalan dengan lancar dan tertib. Fasilitas ruangan yang cukup luas sehingga tidak ada yang bergerombol. Saya optimis ini akan menyelamatkan semuanya dan berjalan dengan lancar,” ucapnya.
Salah satu peserta vaksin ibu hamil, Nur Rosyidatul Anifa (36) hamil 7 bulan asal Dupak, Surabaya, mengaku awalnya takut untuk disuntik. Namun dirinya senang demi kesehatan bayi.
“Inginnya itu divaksin pada waktu belum hamil, habis itu dapat panggilan pas hamil muda gak boleh. Sekarang 4 bulan keatas boleh,” ujarnya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas