Kota Malang

Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng dan Serahkan Bantuan Zakat Produktif Modal Pelaku Usaha Ultra Mikro

Diterbitkan

-

Pemprov Jatim Gelar Operasi Pasar Minyak Goreng dan Serahkan Bantuan Zakat Produktif Modal Pelaku Usaha Ultra Mikro

Memontum Kota Malang – Harga minyak goreng di Pasar Tradisional masih tergolong cukup mahal dan masih jauh dari satu harga, sebagaimana yang ditetapkan Kementrian Perdagangan. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar operasi pasar minyak goreng sebanyak 2.004 liter dengan merk Alibaba di Kota Malang.

Selain itu, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui Gubernur Jawa Timur, menyerahkan Bantuan Zakat Produktif untuk modal usaha Pelaku Usaha Ultra Mikro di Kantor UPT Bapenda Jatim, Kota Malang, Sabtu (05/02/2022) sore.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan bahwa pihaknya telah menggelar operasi pasar minyak goreng diberbagai titik yang ada di Jawa Timur. “Malang ini titik kedua, sebelumnya di Kantor PCNU Kota Malang dan sekarang di Kantor Bapenda. Format-format ini kami lakukan untuk mendongkrak daya beli masyarakat, ketika mereka ke Pasar Tradisional harus membeli jauh diatas HET (Harga Eceran Tertinggi),” kata Khofifah Indar Parawansa.

Dirinya juga mengatakan, penerapan satu harga di Pasar Tradisional masih diberi kesempatan untuk menyesuaikan harga. Namun, dikatakannya, juga ketika sudah memenuhi HET ternyata stok di ritel-ritel modern belum bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.

Advertisement

Baca juga :

“Saya ingin menyampaikan bahwa minyak goreng di Jawa Timur itu kebutuhannya 59 ribu ton per bulan. Produksi minyak goreng di Jatim 62 ribu ton per bulan. Seandainya rantai pasoknya lancar, masih surplus tiga ribu ton,” imbuhnya.

Khofifah juga mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengingatkan akan suplai rantai pasok. Termasuk, perlunya kanalisasi, agar segera diketahui kenapa sampai stok macet di beberapa titik.

“Saya berharap Kementrian Perdagangan bisa menjelaskan pada produsen-produsen, terutama proses recoferagsi sebetulnya berapa. Over HET berapa, sampai titik produsen berapa. Sehingga sampai titik konsumen sesuai HET,” jelasnya.

Khofifah mengakui, soal harga seperti HET itu tidak mudah didapatkan untuk bisa memenuhi sesuai kebutuhan masyarakat. Oleh karenanya, ia mengajak memberseiringi antara operasi pasar minyak goreng dengan pendistribusian zakat produktif pelaku usaha Ultra Mikro.

Advertisement

“Karena yang paling terdampak yaitu pelaku usaha Ultra Mikro seperti halnya penjual gorengan. Semoga ini bisa menjadi bagian dari upaya untuk bisa memberikan tambalan ekonomi bagi pelaku usaha Ultra Mikro,” ujar (cw1/gie)

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas