SEKITAR KITA
Total 9 Ribu Penyintas Covid-19 Diwisuda RSLI Surabaya
Memontum Surabaya – Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, kembali menyelenggarakan wisuda bagi penyintas Covid-19. Pelaksanaan wisuda ke 404 itu, menyembuhkan sebanyak 31 pasien, yang prosesi pelaksanaan wisudanya berlangsung di Jalan Indrapura Surabaya, Sabtu (07/08) tadi.
Pelaksanaan itu, menjadi hal yang istimewa. Karena, jumlah pasien sembuh di RSLI Surabaya, mampu tembus di total angka 9 ribu orang. Meski demikian, keberhasilan penyembuhan pasien Covid-19 di RSLI ini, juga diperingati sebagai upaya mengingatkan kembali belum selesainya pandemi Covid-19.
Baca juga:
- Tingkatkan Layanan Masyarakat, Diskominfo Jatim Jalin Kerja Sama dengan DP3AK
- Hadirkan Senja Utara Festival 2024, Pemkot Surabaya Suguhkan Musik Jazz Berkonsep Tepi Pantai Kenjeran
- Gelorakan Semangat Pejuang, Pemkot Surabaya Gelar Parade Juang 2024
Pihak RSLI yang diwakili oleh dr Dennis Aditya, menyampaikan selamat kepada para penyintas Covid-19 di RSLI. Karena semua telah menyelesaikan masa isolasi dan penyembuhan di RSLI. Mereka sudah dinyatakan sembuh oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP).
“Baik yang swabnya masih positif maupun yang sudah negatif, tidak usah khawatir. Karena secara medis, sudah melewati masa penyembuhan dan 90 persen virus sudah mati. Sehingga, potensi menularkan sudah sangat minim,” kata dr Dennis, Sabtu (07/08) tadi.
Selain itu, tambahnya, selama setahun lebih, 9 ribu lebih pasien sudah sembuh. Namun angka itu, bukan suatu kebanggaan bagi RSLI. Tapi, hanyalah peringatan kecil karena sudah mewisuda ribuan orang dan tetap menjadi pengingat, bahwa pandemi belum berakhir dan kita semua harus tetap berhati-hati.
“Untuk itu, saya minta tolong untuk saling mengingatkan dan mengedukasi, melakukan protokol kesehatan. Peran masyarakat sangat diperlukan dalam hal tersebut. Para medis atau Nakes saja, tidak akan cukup untuk mengedukasi masyarakat,” ujarnya.
Salah satu penyintas Covid-19 yang menjadi peserta wisuda, Moesrini Kurniawati (41), mengaku merasakan rasa syukurnya telah dirawat dengan baik di RSLI dan bisa sembuh dari Covid-19. Wanita yang tinggal di kawasan Surabaya Utara ini, mengatakan bahwa dirinya telah dirawat sejak tanggal 29 Juli lalu. Selama sepuluh hari, dirinya mendapatkan penangan dan pelayanan dengan baik.
“Saya benar-benar diperhatikan. Selama di dalam RSLI, kami selalu mendapatkan bimbingan dan semangat untuk sembuh. Di sana ditekankan tentang hal penting untuk tetap semangat, tidak stress supaya imum tidak turun,”ujar Moesrini.
Selain itu, dirinya juga berterima kasih kepada Nakes yang bertugas di RSLI. “Untuk semua yang bertugas di rumah sakit, saya ucapkan terima kasih. Semoga sehat selalu,” kata Moesrini.
Ditempat yang sama, Penanggungjawab RSLI Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, mengungkapkan rasa syukurnya atas pelaksanaan wisuda penyintas yang sudah melewati angka 9 ribu. “Ini merupakan bukti kesungguhan RSLI dalam memberikan layanan terbaik untuk masyarakat khususnya di Jawa Timur,” kata Nalendra
Nalendra juga berharap, untuk tidak banyak lagi pasien yang masuk RSLI. Yang berarti, Covid-19 segera diatasi dan tidak adalagi penderita Covid-19 yang harus masuk rumah sakit.
“Semua ini semata-mata untuk kepentingan bangsa dalam mengatasi pandemi Covid-19,” pesan Nalendra.
Sementara itu, dari informasi data Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC)-RSLI, Radia Jadid, mengatakan bahwa pasien yang masih dirawat setelah wisuda menyisakan sekitar 246 pasien. Sedangkan kapasitasnya, ada 410 bed. Itu berarti, kata Jadid, BOR RSLI sudah turun dan melandai di angka 60 persen. Jumlah tersebut mengalami penurunan yang cukup signifikan dibandingkan pertengahan Juli yang sempat mencapai angka 98 persen.
“Jumlah yang inden sudah tidak ada lagi. Ini sangat kontras dengan tiga minggu sebelumnya, yang sempat mencapai angka 233 orang inden atau mengantre untuk masuk RSLI,” terang Jadid. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas