Pemerintahan
Rumah Sakit Lapangan Tembak Surabaya Siap Difungsikan untuk Pasien Covid Gejala Ringan
Memontum Surabaya– Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah menyiapkan lapangan tembak yang dijadikan rumah sakit lapangan di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak. RS tersebut, akan difungsikan untuk menampung pasien Covid-19, dengan gejala ringan, per Selasa (06/07) besok.
Selain itu, peralatan yang untuk rumah sakit lapangan tembak ini, dapat bantuan dari Mentri Sosisal (Mensos) Tri Rismasharini, bantuan tersebut berupa bed 250, masker medis 50 ribu, velbed 50, tenda 10, baju APD 2500, masker N95 2500 dan masker medis 10 ribu.
Baca juga:
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa dengan bantuan yang diberikan oleh Mensos, RS Lapangan Tembak ini bisa difungsikan besok, Selasa (06/07) dibagian IGD.
“Kita fungsikan IGD dulu dengan yang ada di ruangan bawah. Yang disebelahnya masih penambahan. Jadi nanti bed dari Mensos ini kita masukan RS lapangan, setelah itu kita fungsikan besok. Hari ini masih perbaikan masih ada penutupan sekat semuannya. Jadi kita ingin masuk itu bener-bener fix nyaman,” ujarnya di Convention Hall, Senin (05/07).
Dengan adanya rumah sakit lapangan tembak ini, kata Eri, nantinya pasien Covid-19 dengan gejala ringan bisa ditampung disini. Sehingga tidak ada yang namanya isolasi mandiri bagi penyandang Covid-19 dengan gejala ringan.
“Jadi gini saya berharap semua warga Surabaya yang punya gejala Covid atau PCR-nya Covid saya berharap isolasinya tidak mandiri. Semampu saya akan saya tarik sehingga kontrolnya kami lebih mudah, ngobatinya juga lebih mudah menyelamatkan nyawanya juga lebih mudah itu yang lebih penting. Tapi kalau isolasi mandiri di rumah masing-masing kita kan bingung jumlahnya semakin gak terarah jadi ini kita koordinasi,” jelas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Eri juga mengatakan, bahwa jika rumah sakit lapangan tembak tidak bisa menampung, dirinya sudah punya alternatif lain yaitu di Gelora Bung Tomo.
“Saya bisa kontrol, kalau ini gak cukup nanti saya langsung ke GBT yang indoor akan kita pakai untuk RS lapangan. Nanti setelah penuh, ternyata masih ada yang isolasi mandiri saya tarik ke indoor-nya GBT,” ujarnya.
RS lapangan tembak berkapasitas 500 bed ini akan lebih dulu menampung pasien Covid-19 yang telah antre di Asrama Haji. Menurut Eri, hingga kini, yang antre masuk ke Asrmaa haji sebanyak 700 pasien.
“Kalau umpanya nanti dibuka berarti kita ambil dari 700 yang memang kondisinya agak parah siapa kita masukkan dulu. Tapi kalau OTG kita fungsikan di Asrama Haji,” ujar Wali Kota.
Sementara itu, Kementerian Sosial Tri Rismaharini telah memberikan bantuan bed di RS lapangan tembak berharap tempat tersebut tidak terpakai.
“Mudahan-mudahan gak kepake ya. Tempat ini menurut saya yang paling relevan karena kalau di tengah kota warga nolak kalau disini kan jauh dari mana-mana,” Eri Cahyadi. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas