Pemerintahan
Pemkot Surabaya Gotong-Royong Dirikan Rumah Sehat
Memontum Surabaya – Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk melindungi dan menyelamatkan warga dari mata rantai penyebaran Covid-19, dengan cara bergotong-royong bersama warga mendirikan Rumah Sehat di setiap kelurahan.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan bahwa warga Surabaya kini sudah dapat memahami fungsi dan tujuan pendirian Rumah Sehat di lingkungan sekitarnya.
Baca juga:
“Setelah disampaikan dan bertemu dengan mereka (warga, red), ya akhirnya mereka mau, malah ikut kerja bakti. Memang masih ada wilayah yang belum (mendirikan rumah sehat, red), itu berarti kita harus terus memberikan pemahaman kepada mereka,” kata Eri, Rabu (04/08) tadi.
Seluruh fasilitas yang ada di Rumah Sehat, kata dia, merupakan tanggung jawab Pemkot Surabaya. Oleh sebab itu, ketersediaan fasilitas mulai dari tempat tidur, obat-obatan, vitamin, dan makanan untuk warga merupakan kewajiban dari pemkot.
“Rumah Sehat kan sebenarnya punya pemerintah, jadi bednya, obatnya, vitaminnya, dan makannya ditanggung pemkot,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, sejumlah Rumah Sehat sudah mulai ditempati oleh OTG yang terpapar Covid-19. Namun, Rumah Sehat ini hanya diperuntukkan bagi warga yang memiliki gejala ringan saja.
“Sudah ditempati, ada yang tiga orang, ada yang lima orang, ada yang 10. Jadi gini, ada yang gejala ringan dari setiap rumah, maka kita ajak masuk ke Rumah Sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, lanjutnya lagi, untuk warga yang memiliki gejala sedang, Pemkot Surabaya akan langsung merujuk warga tersebut ke Hotel Asrama Haji (HAH). Sedangkan,l bagi warga yang memiliki gejala yang lebih berat, akan dilarikan ke Rumah Sakit maupun Rumah Sakit Darurat yang didirikan oleh Pemkot Surabaya.
Seperti, Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) dan Rumah Sakit Indoor GOR Gelora Bung Tomo (RSGBT).
Eri juga mengaku pernah mendapat laporan bahwa ada warga yang awalnya tidak memiliki gejala dan dirawat di Rumah Sehat. Namun, selang beberapa hari, warga tersebut menunjukkan gejala pilek (flu). Sehingga, warga tersebut langsung dilarikan ke Rumah Sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kemarin ada yang ringan sudah di Rumah Sehat, ternyata setelah sehari terlihat flu, kita bawa langsung ke HAH atau dimasukkan ke RS,” tambah Eri. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas