SEKITAR KITA
Sarana Aktifitas Olah Raga di Surabaya Mulai Dibuka
Memontum Surabaya – Sarana aktivitas olah raga di Surabaya, perlahan sudah mulai dibuka. Pembukaan itu, seiring dengan pelonggaran yang dilakukan Pemkot Surabaya, bahwa untuk aktifitas yang tidak berkerumun, diberikan pelonggaran.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan saat ini untuk aktivitas olah raga diperbolehkan. Namun, itu untuk olah raga yang tidak menimbulkan kerumanan. “Olah raga boleh, tapi yang bergerombol tidak boleh. Kami tidak bisa membuka semuanya, karena kami mempertahankan agar tidak terjadi kenaikan kasus Covid-19 lagi,” kata Eri, Kamis (12/08) tadi.
Baca Juga:
Eri menjelaskan, untuk olah raga yang tidak bergerombol, contohnya seperti bulu tangkis. Oleh karena itu, dirinya meminta agar masyarakat taat terhadap Prokes.
“Bulu tangkis boleh, golf kalau tidak bergerombol, juga boleh. Intinya, jangan sampai ada kerumunan,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Eri, untuk taman dan obyek wisata hingga rumah hiburan umum (RHU) lain, sementara belum diperbolehkan untuk dibuka. Meski begitu, ke depan secara bertahap akan dilakukan pembukaan. Mengingat, saat ini mall dan restoran sudah mulai buka, meski dengan pembatasan jumlah pengunjung.
“Buka pelan-pelan nantinya. Sehingga, penurunan pemutusan mata rantai masih bisa kita pertahankan,” imbuhnya.
Eri menyebut, Kota Surabaya selama PPKM Level 4 bergulir, kasus Covid-19 mengalami tren penurunan yang signifikan. Namun, karena daerah penunjang lainnya masih merah, sehingga Surabaya ikut di dalam Level 4.
Dirinya juga mengaku, BOR atau keterisian RS di Surabaya sudah mencapai 50 persen. Bahkan RSLT hingga kini kosong. “BOR di Surabaya baru saya telepon Ketua PERSI Surabaya dr Dodo sudah 50 persen. Kemudian Jatim 60 persen,” terangnya.
Dirinya berharap, Surabaya bisa berada di zona kuning atau turun level sehingga pertumbuhan ekonomi di Surabaya terus bergerak. “Kalau pertumbuhan ekonomi sudah jalan, jatim sudah 7 persen, surabaya juga sudah mulai gerak (naik). Dengan pembukaan mall dan restoran Insyaallah bisa lebih naik lagi ekonominya. Tapi kami belum menghitung secara pasti waktu pembukaan mall dan resto,” ujarnya.
Kabid Sarana dan Prasara Dispora Kota Surabaya, Edi Santoso, mengatakan untuk Fasum olah raga di Surabaya, masih belum dibuka semua sebagai langkah penanggulangan Covid-19 di Surabaya. “Belum dibuka semua, masih nunggu perintah,” katanya.
Sedangkan untuk perawatan terutama di lapangan rumput atau rumput sintetis. Pihaknya mengaku rutin dalam melakukan perawatan. “Ya kami cek terus kalau ada yang rusak atau untuk perawatan kami akan rutin melakukan hal itu, karena itu fasiltas publik untuk olahraga,” jelasnya.
Hingga saat ini, ada 580 fasilitas olah raga yang di bangun di seluruh wilayah Surabaya, sejak dibangun pertama kali pada 2011 lalu. Fasilitas olahraga terdiri dari lapangan sepak bola, futsal, volly dan basket.
Selain itu juga ada lapangan baseball, hocky. Eddy mengungkapkan dari sekitar 3 juta penduduk Surabaya dengan 580 lapangan bisa dikatakan cukup untuk membuat sehat warga Surabaya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan4 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas