Kota Malang
Antisipasi Lonjakan Covid-19, 10 Persen ASN Pemkot Surabaya Akan Jalani Tes Swab
Memontum Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berupaya mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, melalui kasus aktif. Upaya tersebut, telah tertuang dalam Surat Edaran (SE) tentang antisipasi lonjakan kasus Covid-19 melalui penemuan kasus aktif.
SE sendiri, telah ditandatangani langsung oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dengan sasaran 10 persen dari total karyawan atau karyawati di masing-masing tempat kerja atau usaha. Terkait SE tersebut, Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan pemeriksaan Swab RT-PCR yang difasilitasi oleh puskesmas wilayah setempat.
“Insyaallah, kita akan mulai pada 24 November 2021 besok. Kami akan memulai dari instansi Pemkot Surabaya, yakni ASN (Aparatur Sipil Negara) terlebih dahulu. Hal ini untuk memberikan contoh terkait strategi dari Pemkot Surabaya untuk penemuan kasus,” kata Febri-sapaan akrabnya, Senin (22/11/2021).
Selain itu, Febri menerangkan, bahwa nantinya Pemkot Surabaya akan menerjunkan tim gabungan yang berasal dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, kecamatan dan kelurahan. “Tim dari Dinkes akan melakukan swab keliling di kantor-kantor. Peserta yang akan di tes swab nanti akan dipilih, karena akan didata, berapa warga yang dari dalam dan luar Kota Surabaya, yang mungkin mereka berasal dari wilayah yang sedang ada pasien Covid-19,” terangnya.
Baca juga :
- Tingkatkan Layanan Masyarakat, Diskominfo Jatim Jalin Kerja Sama dengan DP3AK
- Hadirkan Senja Utara Festival 2024, Pemkot Surabaya Suguhkan Musik Jazz Berkonsep Tepi Pantai Kenjeran
- Gelorakan Semangat Pejuang, Pemkot Surabaya Gelar Parade Juang 2024
- Lepas Khafilah MTQ Jatim, Pj Gubernur Adhy Motivasi Peserta Bisa Juara Umum
- Pj Gubernur Adhy Lakukan Penyerahan SK Perpanjangan Masa Jabatan Pj Wali Kota Kediri
Lebih lanjut Febri mengaku, bila telah berkirim surat kepada setiap perusahaan negeri dan swasta di Kota Surabaya, untuk menangkap sampling tersebut. “Kami mencoba untuk melakukan peningkatan dari Swab Hunter. Untuk pelaksanaan Swab Hunter sendiri tetap dilakukan dan juga melaksanakan pencarian sampling dari masing-masing kantor dengan 10 persen dari jumlah karyawan,” jelasnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan Swab test tersebut, juga dilihat dari beberapa jumlah peningkatan pasien Covid-19, yang sedang dirawat di Hotel Asrama Haji (HAH). “Biasanya di Hotel Asrama Haji (HAH) hanya 7 pasien, terus sampai 8 hingga 9 pasien. Tetapi sekarang, ada 11 hingga 14 pasien. Ini harus diantisipasi, walaupun kita melihat kondisi orang tersebut hanya sebatas OTG (Orang Tanpa Genjela),” ujarnya.
Oleh sebab itu, Febri berharap, masyarakat Kota Surabaya tidak meremehkan Pandemi Covid-19 di masa PPKM Level 1. “Ini tidak bisa diremehkan, meskipun terjadi peningkatan sekian persen. Maka dari itu, Pemkot Surabaya melakukan antisipasi. Maka, untuk seluruh warga dan elemen Kota Surabaya, harus saling menjaga, agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19,” terangnya. (ade/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas