Pemerintahan
UN Ditiadakan, Dinas Pendidikan Jatim Siapkan Penilaian Kelulusan Siswa
Memontum Surabaya – Dinas Pendidikan Jatim menyatakan siap menjalankan instruksi dari kementerian Pendidikan dan Kebudayaan setelah Ujian Nasional (UN) dinyatakan ditiadakan untuk tahun ini. Meski masih menunggu surat resmi setelah pemerintah pusat memberikan pernyataan resmi, Dindik Jatim juga menyatakan siap menjalankan penilaian proses kelulusan siswa tanpa UN atau Unas.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan, di Jatim saat ini sudah siap untuk mengatur penilaian kelulusan siswa. Presentase tersebut didapat dari nilai rapor selama 3 tahun dan ujian sekolah secara tertulis maupun praktek.
“Saya rasa kelulusan sudah selesai tidak ada masalah. Karena kelulusan itu ditentukan dari 6 semester selama 3 tahun, rata-ratanya 60 persen. Kemudian ujian sekolah atau satuan pendidikan ditambah dengan praktek laboratorium nilainya 40 persen itu sudah cukup menentukan kelulusan,” jelasnya Selasa (24/3/2020).
“Beberapa waktu yang lalu gubernur kita menunda UN SMA yang semula tanggal 30 maret menjadi 6 April. Dengan kebijakan baru dari menteri pendidikan dan kebudayaan ya kita menyesuaikan tetapi kami msh nunggu surat resmi untuk menindak lanjuti secara operasional,” ucapnya
Di kesempatan itu, ia menjelaskan manfaat UN. Pertama untuk melihat disparitas mutu pendidikan di masing-masing wilayah, kedua dapat digunakan siswa untuk melanjutkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi.
“Jalur ini kan masih berlaku, pendidikan-pendidikan tertentu misalnya akademi militer tahun kemarin melihat dari hasil ini. Maka dari peniadaan ini di tingkat perguruan tinggi mustinya juga harus segera menyesuaikan,” ujarnya.
Sementara yang dapat menyesuaikan syarat tersebut adalah menteri pendidikan. “Nunggu hasil dari menteri pendidikan ya,” katanya.
Saat disinggung proses belajar saat pandemi corona, Mantan Staf Bappeda ini memastikan proses pembelajaran secara daring pun berjalan maksimal.
“Alhamdulillah hasil pantauan semua kepala dinas di Jatim semua berjalan dengan baik dan para guru bisa memonitor mana siswa yang tidak online. Jadi untuk siswa yang tidak menjaga kontak dengan guru, pasti langsung dihubungi orang tuanya,” pungkasnya. (Ace/yan)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas