SEKITAR KITA
Gerhana Bulan Sebagian di Surabaya Tak Terlihat, BMKG Ingatkan Banjir Rob Wilayah Pesisir
Memontum Surabaya – Hari ini atau 19 November 2021, munculnya Gerhana Bulan Sebagian. Namun, khususnya di Kota Surabaya, bulan tidak terlihat karena tertutup awan mendung.
Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak, Ady Hermanto, mengatakan untuk gerhana sendiri memang dari informasi untuk puncak gerhananya mulai jam 16.00 hingga 19.00. “Dan memang kelihatan. Bulan kelihatan itu biasanya jam 17.47, tepatnya,” kata Ady, saat dihubungi Jumat (19/11/2021)
Dari pantau memontum.com di pesisir Pantai Jembatan Suramadu mulai pukul 17.30 hingga 19.00, bulan tidak terlihat sama sekali. Sebab, banyak tertutup oleh awan mendung.
“Kalau ditutupi awan, ini otomatis akan terhalang dan tidak maksimal. Kalau tidak ada awan, maka terlihat. Tetapi karena kondisinya di Surabaya berawan, otomatis akan terhalang, ” jelas Ady.
Sementara itu, Ady menjelaskan, dampak dari gerhana sebagian ini, akan datangnya banjir rob. Perkiraan sekitar jam 22.00 hingga 24.00.
“Emang malam sekali. Tingginya sekitar 130 hingga 140 cm dari permukaan laut,” ujarnya.
Lebih lanjut Ady menyampaikan, untuk peringatan bagi para nelayan pesisir, dirinya meminta agar menambatkan perahunya agar tidak terjadi kerusakan.
“Untuk petani tambak, BMKG meminta mereka untuk meminggirkan perahunya dan tidak melaut terlebih dahulu,” terangnya.
Baca juga :
- Komplotan Curanmor Surabaya dan Kota Malang Dibekuk, Rumah Kos dan Hotel Jadi Sasaran Aksi
- Direkom Empat Parpol, Mantan Gubernur Khofifah Siap Gandeng Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024
- Pemprov Jatim dan Banyuwangi Kolaborasi Bangun Huntara Warga Korban Banjir Bandang Kalibaru
- Gubernur Jatim Didampingi Pj Sekda Malang Launching Pembangunan SPAM di Singosari
- Tanggulangi Banjir di Lamongan, Gubernur Jatim dan Bupati Yuhronur Resmikan Pompa Banjir Kuro
Sementara itu, hal yang sama juga disampaikan, oleh Prakirawan BMKG Klas II Maritim Tanjung Perak Surabaya, Arif Wiyono. Dirinya menyebut, GBS akan diiringi dengan beberapa kejadian alam. Salah satunya adalah banjir rob pada kawasan pesisir di Kota Surabaya.
“Fenomena gerhana akan berimbas pada ketinggian surut dan pasang air laut,” ujar Arif.
GBS terjadi, katanya, karena sejajarnya posisi bulan, bumi dan matahari. Dampaknya, terjadi gaya tarik terhadap air laut lebih tinggi. Alhasil, terjadi pasang air laut.
“Prediksinya akan terjadi banjir rob akan melanda kawasan pesisir yang memiliki topografi rendah. Seperti di jalan Kalimas, Perak Utara, Kota Surabaya” ujarnya.
Arif juga memastikan bahwa ketinggian banjir rob tidak akan terlalu parah. Menurut perkiraannya, banjir rob akan terjadi dengam ketinggian sekitar 130 cm. “Kemungkinan, hanya akan ada genangan, kurang dari 10 cm,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu warga, Ananto bersama temannya, mengaku datang ke pesisir Pantai Jembatan Suramadu untuk menikmati gerhana bulan sebagian. Namun, dirinya sedikit kecewa, karena cuaca yang tidak mendukung.
“Iya, ini ingin melihat bulan. Tapi malah banyak awan yang menutupi. Ya sudah, cuma nikmati nongkrong pinggir pantai saja,” ujarnya. (ade/sit)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal4 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan4 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan4 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial4 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan4 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal4 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan4 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas