Pemerintahan
Pantau Kebutuhan Harga Bahan Pokok, Disperindag dan DPRD Surabaya Gelar Operasi Pasar
Memontum Surabaya – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surabaya menggelar operasi pasar di Wilayah Kelurahan Tanjungsari Surabaya. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan tiga (3) harga komoditi kebutuhan bahan pokok
“Seperti gula, telur, dan bawang putih yang merupakan perioritas kami (Disperindag),” ujar Trio wahyo bowo Kabid Distribusi Disperindag Kota Surabaya. Kamis (18/3/2020). Untuk gula, Kata Trio, dijual sesuai dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 12.200/Kg, dan untuk telur dijual Rp 22.700/ Kg, sedangkan bawang putih Rp 11.000/Kg.
“Intinya kenapa diadakan operasi pasar ?,” katanya.
Menurut Trio, untuk menstabilkan harga pasar, karena harga gula diluar semakin tinggi sehingga memberatkan warga kota
“Untuk itu, pemkot hadir diadakan operasi pasar agar harga harga pasar kembali normal dan stabil,” ungkapnya. Operasi pasar di kecamatan Suko Manunggal kelurahan tanjung sari ini menyediakan 1,5 Kwintal dibagi setiap kecamatan namun dirasa sedikit.
“Tapi antusiasme warga sejak jam 09.00 pagi ludes dalam waktu 30 menit untuk gula,” terangnya. Komiditi gula, Trio menjelaskan, sangat laris pada saat operasi pasar digelar.
“Sesuai perintah ibu walikota operasi pasar digelar di 31 kecamatan dan ini sudah putaran ke 3 nanti kita teruskan pada 23 maret di 31 kecamatan harus habis,” paparnya.
Tujuan operasi pasar ini untuk membantu warga dalam mendapatkan komoditi gula dengan harga dibawah pasar.
“Tujuan utamannya membantu warga untuk mendapatkan komoditi kebutuhan bahan pokok dengan harga dibawah pasar,” pungkasnya.
Operasi pasar ini disaksikan langsung oleh Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya John Thamrun mengatakan, operasi pasar yang dilakukan Disperindag Surabaya diharapkan mampu membantu kebutuhan masyarakat Surabaya.
“Karena harga yang ada pada OP Disdag ini sangat murah sehingga harapannya di Kota Surabaya tidak terjadi panic buying oleh masyarakatnya,” Kata Jhon Thamrun saat ditemui disela sela operasi pasar di Kelurahan Tanjungsari.
Thamrun menjelaskan, percuma dilakukan panic buying sebab stok sembako di Surabaya masih berlimpah.
“Jadi kami sarankan masyarakat tidak perlu lakukan panik buying dan lakukan pembelian sesuai kebutuhan saja,” paparnya.
Untuk itu, lebih lanjut Fraksi PDIP ini mengatakan, mengingat dan melihat antusias warga menyerbu operasi pasar di Kelurahan Tanjungsari.
“Kami minta Disperindag tidak berhenti melakukan OP di sini saja, namun harus melakukan di 31 kecamatan di wilayah Surabaya dengan harapan bisa mengontrol daripada harga di pasar, sehingga tidak terjadi lonjakan-lonjakan harga,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu warga Kelurahan Tanjungsari Jaya Tifa Kusuma mengaku, dengan adanya operasi pasar di Kelurahan Tanjungsari sangat membantu warga.
“Otomatis harganya memang sangat murah dan sangat membantu rakyat kecil.
Tifa berharap, operasi pasar ini sering-sering dilakukan dan sembakonya disediakan lebih banyak agar semua warga rata merasakannya.
“Kalau bisa sering sering ada operasi pasar seperti ini,” pungkasnya. (Ace/yan)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas