SEKITAR KITA
Relawan Pendamping dan Dokter RSLI beri Edukasi Covid-19 dan Vaksinasi Kawasan Pinggiran Surabaya
Memontum Surabaya – Relawan pendamping dalam Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 (PPKPC) Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) bersama dokter RSLI kembali bergerak untuk memberikan edukasi seputar Covid-19.
Kali ini mereka mendampingi pelaksanaan Posyandu Balita Delima di Kejawan Putih BMA 33 Surabaya. Posyandu di kawasan pinggiran Surabaya timur, tepatnya mencakup kawasan RW 2 Kelurahan Kejawan Putih Tambak.
Salah seorang Dokter Jaga RSLI, Andrew Jonatan, bersama relawan pendamping PPKPC-RSLI memberikan penyuluhan dan layanan kesehatan, utamanya tentang pelaksanaan protokol kesehatan 6M di masyarakat serta permasalahan vaksinasi.
“Ada temuan menarik saat berlangsung Posyandu kali ini. Beberapa ibu-ibu dari Balita yang ada ternyata belum vaksin karena informasi tidak tepat yang diterima mereka,” kata Andrew, Kamis (11/11/2021).
Baca juga :
- Tingkatkan Layanan Masyarakat, Diskominfo Jatim Jalin Kerja Sama dengan DP3AK
- Hadirkan Senja Utara Festival 2024, Pemkot Surabaya Suguhkan Musik Jazz Berkonsep Tepi Pantai Kenjeran
- Gelorakan Semangat Pejuang, Pemkot Surabaya Gelar Parade Juang 2024
- Lepas Khafilah MTQ Jatim, Pj Gubernur Adhy Motivasi Peserta Bisa Juara Umum
- Pj Gubernur Adhy Lakukan Penyerahan SK Perpanjangan Masa Jabatan Pj Wali Kota Kediri
Ditambahkan, bahwa mereka beranggapan bahwa ibu menyusui tidak boleh vaksin. Fakta seperti ini akhirnya diluruskan dan diberikan edukasi. Bahwa vaksinasi boleh dilakukan bagi ibu hamil maupun menyusui serta tidak membahayakan bagi janin atau bayinya.
Justru vaksinasi, kata Andrew, akan dapat menjaga dan melindungi ibu dari paparan dan parahnya Covid-19. Sebagian besar masyarakat sudah menaati program pemerintah tentang protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19.
“Cakupan vaksinasi pada ibu hamil dan menyusui sudah cukup baik meski beberapa ibu tidak bisa vaksin karena edukasi yang kurang terhadap pasangan suami dan istri atau suami melarang istri vaksin, karena isu vaksin itu berbahaya,” jelasnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, selain penjelasan tentang kewaspadaan terhadap Covid-19, ia berharap masyarakat tetap memberikan perhatian pada penyakit lainnya seperti pencegahan terhadap gangguan tumbuh kembang anak dengan melakukan pemeriksaan di Posyandu secara berkala. “Saya merasa terhormat, bangga dan berterima kasih telah diberikan kesempatan untuk mengabdikan ilmu saya di layanan Posyandu ini,” terangnya.
Sementara itu, Koordinator Relawan Pendamping PPKPC-RSLI, Radian Jadid, menyampaikan, bahwa kegiatan pendampingan pada Posyandu di kawasan pinggiran Surabaya tersebut sebagai bagian dari aktifitas relawan RSLI yang bersinergi dengan Nakesnya mengisi masa zero pasien. Serta menguatkan berbagai program pemerintah khususnya Dinas Kesehatan.
“Kami berharap berbagai aktifitas yang ada di masyarakat tetap menjalankan Prokes, saling jaga dan mengingatkan sehingga Covid-19 mereda dan selesai. Sehingga semua berjalan lancar dan kita bisa kembali menjalani kehidupan yang normal dan damai seperti sebelum pandemi berlangsung,” harap Jadid. (ade/gie)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas