SEKITAR KITA
Vaksinasi Lapangan Thor Berkah Bocah Penjual Donat, Dagangan Diborong Wali Kota dan Kapolrestabes Surabaya Beri Topi
Memontum Surabaya – Rangga Supriadi (12), bocah SD yang sehari-hari berjualan donat secara berkeling menggunakan sepeda ondel ini, tidak menyangka jika donat jualannya bakal habis dalam sekejap.
Seluruh donat yang dijajakannya di pintu luar areal vaksinasi massal di Lapangan Thor, Gelora Pancasila, diborong oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat meninjau pelaksanaan vaksinasi.
Baca juga:
Rangga sendiri, merasa bersyukur dengan digelarnya vaksinasi massal di Lapangan Thor. Karena, ada dampak rezeki yang bisa dinikmatinya dalam menjajakan donat jualannya.
Selain donatnya habis terjual, Rangga pun diajak berfoto oleh Wali Kota, Eri Cahyadi dan Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Ahmad Yusep Gunawan, di Museum Olahraga Surabaya (MOS), komplek Gelora Pancasila. Tepatnya, pas di depan pagar keluar lokasi vaksinasi.
“Laku, sudah dibeli Pak Eri (Wali Kota Surabaya) semua. Senang banget,” ucap siswa SD Mardisunu itu, Kamis (12/08) tadi.
Donat-donat itu adalah hasil karya tangan sang ibunda. Tidak hanya kudapan berciri khas bulat dengan lubang ditengah itu saja, ada risoles buatan kakaknya yang turut dijajakan.
Rangga mengaku, aktifitas berjualnnya ini semata untuk membantu ekonomi keluarga. Dirinya ingin meringankan beban ayah dan ibunya.
Saat ditanyai oleh Wali Kota Eri tentang cita-citanya, Rangga dengan bangga menjawab, ingin mempunyai cita-cita menjadi TNI. Lalu, Kapolrestabes Surabaya, Yusep Gunawan, langsung memberi topi polisi untuk Rangga.
Sekedar diketahui, Rangga dalam berjualan, rutin mengayuh menggunakan pedal sepeda angin warna birunya, sembari membawa dua kotak dan dua tas kain berisi jajan dagangan. Dua kota plastik itu diletakan di sadel belakang sepedanya. Sedangkan tas kain warna merah, ditaruh di stang kanan dan kiri.
“Sehari Rangga membawa 200 (biji) lebih, satu biji seharga Rp 2.500. Membawanya di kotak sama tas. Isinya juga ada risoles buatan kakak, sama donat,” katanya.
Rute tempuhnya lumayan panjang. Rangga yang tinggal di wilayah Kupang Krajan Gang 3, berkeliling hingga Jalan Kombe Pol Moh Duryad. Ada sebuah warung bakso yang jadi salah satu lokasinya berjualan, jika tidak ada gelaran vaksinasi.
Namun, berhubung hari ini ada vaksinasi massal, Rangga memutuskan untuk beralih lokasi ke Lapangan Thor.
Demi orang tuanya, jarak bukan pantangan. Asalkan pulang bisa membawa rupiah, lelah pun terbayar.
“Kalau gak ada vaksin, ya manggon (menetap). Kalau misalnya ada rumah makan, maka istirahat jualan di depannya,” terang Rangga.
Donat yang dirinya jajakan tidak selalu laku habis. Dirinya pun mengaku pada suatu hari, dagangannya pernah tersisa 80 biji donat. Dirinya pun tak mempermasalahkan hal itu, baginya berdagang tidak harus soal untung.
“Pernah tidak habis dan sisa 80an. Kalau tidak habis, ya dibagikan tetangga, anak yatim,” jelas Rangga sambil membereskan kotak belanjaannya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas