Pemerintahan
Wali Kota Surabaya Siapkan Strategi Percepatan Menuju Zona Kuning, Ini Masukan Pakar Epidemiologi Unair
Memontum Surabaya – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menyampaikan bahwa Surabaya terus melakukan langkah-langkah percepatan, baik percepatan untuk berubah dari zona orange menuju zona kuning, termasuk pula percepatan vaksinasi Covid-19.
“Makanya kami mohon arahan dan masukan dari para pakar ahli dan semua elemen masyarakat untuk langkah-langkah apa saja yang harus kami lakukan dalam rangka percepatan ini,” kata Eri, Kamis (19/08).
Baca Juga:
Eri pun punya tekad dengan Forkopimda, untuk bisa merubah zona oranye ke kuning dalam jangka waktu satu bulan ke depan. Selain itu, Eri mengaku sangat yakin bisa merubah zona dan mempercepat vaksinasi jika dikerjakan secara bersama-sama.
“Kalau kita bersama-sama turun memberikan pengertian dan sosialisasi, maka perubahan itu bisa segera terwujud di Kota Surabaya, dan perekonomian di Surabaya bisa segera bergerak kembali,” ujarnya.
Menurutnya, dengan kebersamaan dan gotong royong dari semua elemen masyarakat, maka Eri sangat yakin bisa melewati semua ini.
Lanjutnya, Eri juga sadar bahwa membangun sebuah kota harus dilakukan dengan kebersamaan dan gotong royong.
“Mari diskusikan langkah-langkah apa saja yang mungkin bisa kita lakukan, tidak ada teori lagi, langsung prakteknya. Setelah kita diskusikan, kita langsung bergerak,” tegasnya.
Sementara itu, Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Unair, Windhu Purnomo, mengatakan bahwa saat ini posisi Surabaya masuk dalam level 4 sesuai dengan asesmen level situasi. Tentunya, ini harus terus diturunkan.
“Kalau kita lihat dari situasinya, sudah banyak yang bagus karena sudah banyak penurunan,” kata Windhu.
Windhu juga mengapresiasi pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) yang ada di Kota Surabaya. Namun begitu, ia meminta semua orang yang sudah berhasil dilacak, harus dites semuanya.
“Saya kira kita mampu melakukan ini, percepatan vaksinasi di Kota Surabaya sudah hebat dan bagus. Tapi jangan cepat puas dan berhenti disini saja” ujarnya.
Lanjutnya, kalau bisa kita kejar vaksinasi sampai 100 persen penduduk Surabaya, karena ketika varian delta meluas, sebenarnya kita ini mustahil mencapai herd immunity alamiah, “Makanya kita harus kejar vaksinasi 100 persen, supaya Surabaya bisa masuk ke hijau. Yang paling penting, ayo kita perangi bersama-sama Covid-19 ini,” ajaknya. (ade/ed2)
- Pemerintahan4 tahun
Dana Hibah Rp 2,9 Triliun 11 OPD Provinsi Jatim Diduga Fiktif
- Hukum & Kriminal5 tahun
Advokad Sa’i Rangkuti Blokir Sertifikat Budi Hartono Sidarta, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
RSUD dr Soetomo Dikabarkan Overload, DPRD: Pemkot Surabaya Sebaiknya Optimalkan Puskesmas
- Pendidikan5 tahun
ITS dan Unair Bekerjasama Pembuatan Robot RAISA
- Komunikasi Sosial5 tahun
Sahabat Pena Out Bond Bersama Anak Yatim Yayasan Al Ashar
- Pemerintahan5 tahun
Jelang PSBB, Pemkot Surabaya Terapkan Protokol Kesehatan di Pasar Keputran Utara
- Hukum & Kriminal5 tahun
Sa’i Rangkuti Assosiates All Out Dampingi Vivi Damayanti, Sengketa Tanah Jalan Raya Babatan VI Unesa Lidah Wetan
- Pemerintahan5 tahun
Tambang Emas Tumpang Pitu Banyuwangi Bermasalah, Khofifah Terjunkan Tim Inspektur Tambang dan Tim Pengawas