Hukum & Kriminal

Dhani Tertahan di Surabaya Lebih Lama, Majelis Hakim Mentahkan Eksepsi

Diterbitkan

-

Dhani Tertahan di Surabaya Lebih Lama, Majelis Hakim Mentahkan Eksepsi

Berikut isi surat yang kabarnya ditulis Dhani. “Jika NU adalah Islam Nusantara, saya bukan dari ini. Jika NU harus jadi pendukung Jokowi, apalagi ini saya pasti bukan bagian dari ini. Jika NU adalah mereka yang menganggap kelompoknya yang paling benar, obviously not my kinda group,” tulisnya dalam surat itu.

Lebih lanjut, dalam sudat itu, Dhani juga mengatakan jika NU adalah mereka yang tidak belajar dari sejarah masa lalu, maka jelas ia menyebut bahwa itu bukan golongan dirinya.

Dhani pun mengklaim bahwa ia adalah nahdliyin yang berpegang teguh dan mengikuti ajaran sang pendiri NU, Hadratussyekh Hasyim Asy’ari dan cucunya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), bukan NU yang ada kini.

“Saya NU pengikut Hadratussyekh Hasyim Asy’ari, Saya NU Gusdurian, 100 persen Islam saya Islamnya Gus dur. Dari dulu hingga sekarang,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu, ketua tim penasihat Ahmad Dhani, Aldwin Rahadian Megantara mengatakan, belum tahu betul apakah surat tersebut benar ditulis oleh Ahmad Dhani.

Menurutnya jika surat itu memang benar, seharusnya ada tandatangan kliennya.

“Kalau (surat) yang tidak ada tanda tangannya kurang tau saya. Kalau ada tanda tangan kan aman. Ini endak (tidak ada tanda tangan) , saya belum dapat konfirmasi,” ujar Aldwin, saat dikonfirmasi. (sur/ano/2019)

 

Advertisement

Laman: 1 2 3 4

Advertisement
Click to comment

Tinggalkan Balasan

Terpopuler

Lewat ke baris perkakas